Senin, 13 Oktober 2014

*diujung senja yang memilukan


Aku yg menyedihkan

Berjalan sendiri berkabut jingga

Jerit tawa para pengelana meramaikan

Namun aku disini pilu

Senyap dengan tawa penuh tipu

 

Diujung senja yg memilukan

Aku liar mencari riang

Hingga petangpun mulai datang

Namun sayang

Ia hitam tiada terang

 

Mataku yg sembab

Berlinang kesenduan didalamnya

Ingin aku menangis

Namun tanpa ku sadari

air matakupun menetes

Angin membuat mataku berair

Dan aku benci

Mengapa aku begini ?

Mengapa selalu ditempat ini?

Aku sendiri tak ditemani

 

Wahai sang pencipta kebahagian

Berikan aku ketenangan

Dalam kegamangan pikiranku sekarang

Meski tanpa kuluapkan

Kemelut hati yg berantakan

Tapi kumohon...

Jadikanlah tangis ini penawarnya

Hingga tiada lagi sang gelap menjelma

Berkuasa dalam jiwa

 

*akm.PUH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar