Berjalan Lagi
Kita pernah merencanakan segalanya.
Menjadikan kepala kita penuh dengan
kata-kata.
Mengisi dada kita dengan doa-doa.
Saat itu kita masih saling
ingin memperjuangan sesuatu yang disebut cinta.
Kita masih percaya bahwa
rindu adalah hadiah.
Dan sendu hanyalah rintik-rintik hujan.
Sesuatu
yang bisa teduh di akhir waktu, dan kita selalu percaya, pasti ada indah
setelah hujan itu reda.
Apa pun kita sanggupi.
Kita yakin, bahkan teramat yakin bisa
sampai dengan selamat.
Dengan segala hal yang kita ikat. Kita percaya,
kita pasti bahagia berdua.
Menuju ujung yang kita sebut masa depan, lalu
menetapkannya menjadi tujuan.
Tanpa pernah berpikir berhenti, tanpa
pernah ingin berbalik kembali ke belakang.
Namun sesuatu terjadi.
Ada yang kita lupakan selama ini. Kita hanya manusia.
Kita hanya bisa
berencana. Kita hanya bisa berambisi. Kita lupa, untuk sampai kita tak
bisa hanya berdua. Ada yang Mahakuasa penentu segalanya.
Ada Mahakuat
yang menetapkan sebuah cerita.
Dan barangkali, saat ini kisah kita hanya
ditentukan sampai di sini.
Kita harus kembali pulang, ke rumah
masing-masing. Menentukan pilihan lagi. Membuat rencana lagi. Tentu
tidak lagi berdua.
Kita harus membangun semuanya. Bangkit lagi, sendiri-sendiri.
Namun kau harus yakin. Ada sesuatu yang telah direncanakan. Hal lain
yang tentu akan lebih indah. Kita hanya perlu bangkit lagi. Berjalan
lagi. Menetapkan tujuan lagi. Mungkin sendiri-sendiri. Atau mungkin saja
tetap berdua. Namun dengan orang yang berbeda. Kau dengan seseorang
yang lain. Aku pun begitu. Walau demikian, percayalah, apa yang pernah
kita lalui, kita yakini, tak pernah menjadi sia-sia.
Kita hanya perlu
berlapang dada, bahwa tak semua rencana terwujud sesuai harap kita
FRH ;(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar